Beberapa Cara Mengatasi Laptop Yang Cepat Panas
Beberapa Cara Mengatasi Laptop Yang Cepat Panas - Laptop merupakan perangkat komputer portable yang praktis dibawa kemana saja, dengan kinerjanya yang hampir sebanding dengan PC Desktop membuat laptop menjadi favorit diberbagai kalangan termasuk para Gamer dan Developer yang notabene membutuhkan perangkat komputer dengan spesifikasi yang “tinggi”.
Namun konsekuensi dari bentuknya yang tipis dari laptop adalah, minimalisnya fungsi pendingin (kipas) pada bagian dalam laptop, tidak banyak ruang yang tersedia di dalam laptop untuk memasang kipas pendingin kecuali satu buah yang digunakan untuk mendinginkan processor.
Oleh sebab itu wajar jika laptop menjadi relatif cepat panas, karena komponen lain seperti hard disk drive, RAM bahkan motherboard tidak memiliki sistem pendingin (dalam hal ini yang berupa kipas), hal tersebut tentunya beresiko menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen tersebut.
Namun bukan berarti kita cukup hanya dengan membiarkannya saja, karena laptop yang panas akan sangat mengganggu kinerja kita karena laptop biasanya akan lambat/lemot bahkan sering hang/not responding saat digunakan, untuk itu mari kita simak cara mengatasi laptop cepat panas berikut ini.
Cara mengatasi laptop cepat panas :
1. Atur jadwal pemakaian laptop
Laptop dapat menjadi cepat panas karena penggunaan yang terus menerus (tanpa henti) dan dalam waktu yang lama, oleh karena itu penting untuk kita mengatur jadwal pemakaian laptop, misalnya laptop di sleep (masuk ke mode tidur) setiap empat jam pemakaian. Namun hati-hati, penggunaan mode sleep terlalu lama (termasuk mode hibernate) dapat menyebabkan beberapa masalah lain pada laptop, sebaiknya laptop di shutdown (turn-off) jika memang memungkinkan secara berkala.
2. Efisienkan penggunaan perangkat lunak
Laptop dapat menjadi cepat panas jika digunakan untuk menjalankan perangkat lunak yang membutuhkan resource memory yang besar, oleh karena itu hindari penggunaan banyak perangkat lunak dalam satu waktu. Gunakan hanya perangkat lunak yang dibutuhkan saja, misalnya perangkat lunak pengolah kata saja, kemudian tutup semua perangkat lunak yang terbuka seperti pemutar musik, download manager, web browser (jika tidak dibutuhkan) dan perangkat lunak lain yang sekiranya tidak terlalu dibutuhkan. Penggunaan perangkat lunak yang efisien akan mengefisienkan pula penggunaan memory sehingga (secara teori dan dapat dibuktikan kebenarannya) dapat mengatasi laptop yang cepat panas.
3. Gunakan perangkat lunak utility
Beberapa program utility menawarkan fitur untuk memantau perangkat keras termasuk suhu perangkat keras tersebut hingga fitur peringatan yang akan muncul apabila terdeteksi adanya perangkat keras yang mengalami panas berlebih. Memang dengan bantuan perangkat utility, laptop tetap akan panas, namun dengan adanya peringatan Anda dapat mengambil tindakan terbaik untuk salah satunya mematikan (mode turn-off/shutdown, sleep atau hibernate) laptop atau tindakan lain untuk menurunkan suhu laptop.
4. Bersihkan cooling pad (kipas pendingin) dari debu yang menempel
Mengoptimasi cooling pad pada laptop dapat mengatasi masalah laptop yang cepat panas, namun hati-hati dalam membersihkannya, gunakan penyedot vakum mini untuk menarik debu keluar, jangan gunakan alat peniup (atau ditiup) karena debu mungkin akan masuk lebih dalam lagi kedalam berbagai komponen laptop.
5. Perhatikan alas laptop
Laptop dapat menjadi cepat panas apabila digunakan diatas alas yang menyerap kalor seperti kasur, bantal, selimut dan benda lain yang umumnya bertekstur lunak dan empuk, gunakan alas yang solid, keras dan datar seperti buku yang tebal dan besar, papan dada (meja jalan), tripleks dan benda lain yang serupa.
6. Gunakan cooling pad eksternal
Penggunaan perangkat cooling pad eksternal baik yang digunakan sebagai alas laptop (meniupkan angin ke bagian bawah laptop) atau yang digunakan sebagai penutup lubang ventilasi (membantu mengeluarkan hawa panas dari dalam laptop) sangat efektif mengatasi laptop yang cepat panas. Namun, beberapa orang berpendapat penggunaan perangkat ini kurang baik untuk komputer, pertama karena cooling pad eksternal mengambil daya (kurang lebih 5 volts) dari salah satu port USB laptop untuk menyalakan motor (dinamo) pada kipasnya, hal itu disinyalir dapat menyebabkan port USB yang digunakan menjadi kelebihan beban.
7. Periksa apakah ada komponen yang di-overclock
Komponen laptop memang jarang yang mendukung fiur over-clock, namun bukan berarti tidak ada, periksa konfigurasi di BIOS apakah ada komponen yang diatur melebihi clock bawaannya, untuk amannya, terapkan pengaturan bawaan (default configuration) atau recomended configuration pada BIOS.
8. Instal sistem operasi yang “ringan” (perhatikan system requirement)
Beberapa sistem operasi terutama dari keluarga (distro) linux “dipercaya” dan memang sudah ada yang mengujinya, membutuhkan resource yang relatif kecil untuk dapat beroperasi, sebut saja salah satu distro linux favorit Saya, Lubuntu. Lubuntu merupakan “keturunan” dari distro Ubuntu, hanya saja jika Ubuntu secara default menggunakan Desktop Environment GNOME, Lubuntu menggunakan LXDE, nama Lubuntu awalnya diambil dari gabungan “LXDE” dan “Ubuntu”, namun dalam situs resminya developer Lubuntu menyatakan Lubuntu sebagai “Lightweight Ubuntu” (Ubuntu yang ringan). Jika Anda masih ragu menggunakan salah satu distro linux (terbiasa dengan sistem operasi Windows), gunakanlah sistem operasi Windows yang relatif ringan, Windows 7 Starter atau Home Premium misalnya, atau Windows XP SP3 (bila perlu).
9. Instal perangkat lunak yang “ringan” (perhatikan system requirement)
Tidak kalah pentingnya dengan sistem operasi, perangkat lunak berperan sangat besar dalam kinerja laptop, semakin besar resource yang dibutuhkan untuk menjalankan satu perangkat lunak, semakin cepat pula laptop mengalami panas. Perhatikan system requirement sebelum menginstall, pastikan spesifikasi laptop Anda melebihi minimum system requirement dari perangkat lunak yang akan diinstall, misalnya perangkat lunak pengolah video membutuhkan resource memory (RAM) minimum 1GB dan recomended 2GB, maka jangan install jika RAM pada komputer Anda hanya 1GB (pas-pasan). Memang perangkat lunak tersebut dapat beroperasi dengan normal pada laptop dengan RAM 1GB, namun laptop akan bekerja sangat keras untuk dapat mengoperasikannya karena RAM yang ada akan habis dipakai “hanya” untuk menjalankan perangkat lunak tersebut dan tentu saja hal itu akan mengakibatkan suhu laptop naik dengan cepat.
Itulah sedikit penjelasan mengenai Beberapa Cara Mengatasi Laptop Yang Cepat Panas. Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dari artikel di atas.
Namun konsekuensi dari bentuknya yang tipis dari laptop adalah, minimalisnya fungsi pendingin (kipas) pada bagian dalam laptop, tidak banyak ruang yang tersedia di dalam laptop untuk memasang kipas pendingin kecuali satu buah yang digunakan untuk mendinginkan processor.
Oleh sebab itu wajar jika laptop menjadi relatif cepat panas, karena komponen lain seperti hard disk drive, RAM bahkan motherboard tidak memiliki sistem pendingin (dalam hal ini yang berupa kipas), hal tersebut tentunya beresiko menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen tersebut.
Namun bukan berarti kita cukup hanya dengan membiarkannya saja, karena laptop yang panas akan sangat mengganggu kinerja kita karena laptop biasanya akan lambat/lemot bahkan sering hang/not responding saat digunakan, untuk itu mari kita simak cara mengatasi laptop cepat panas berikut ini.
Cara mengatasi laptop cepat panas :
1. Atur jadwal pemakaian laptop
Laptop dapat menjadi cepat panas karena penggunaan yang terus menerus (tanpa henti) dan dalam waktu yang lama, oleh karena itu penting untuk kita mengatur jadwal pemakaian laptop, misalnya laptop di sleep (masuk ke mode tidur) setiap empat jam pemakaian. Namun hati-hati, penggunaan mode sleep terlalu lama (termasuk mode hibernate) dapat menyebabkan beberapa masalah lain pada laptop, sebaiknya laptop di shutdown (turn-off) jika memang memungkinkan secara berkala.
2. Efisienkan penggunaan perangkat lunak
Laptop dapat menjadi cepat panas jika digunakan untuk menjalankan perangkat lunak yang membutuhkan resource memory yang besar, oleh karena itu hindari penggunaan banyak perangkat lunak dalam satu waktu. Gunakan hanya perangkat lunak yang dibutuhkan saja, misalnya perangkat lunak pengolah kata saja, kemudian tutup semua perangkat lunak yang terbuka seperti pemutar musik, download manager, web browser (jika tidak dibutuhkan) dan perangkat lunak lain yang sekiranya tidak terlalu dibutuhkan. Penggunaan perangkat lunak yang efisien akan mengefisienkan pula penggunaan memory sehingga (secara teori dan dapat dibuktikan kebenarannya) dapat mengatasi laptop yang cepat panas.
3. Gunakan perangkat lunak utility
Beberapa program utility menawarkan fitur untuk memantau perangkat keras termasuk suhu perangkat keras tersebut hingga fitur peringatan yang akan muncul apabila terdeteksi adanya perangkat keras yang mengalami panas berlebih. Memang dengan bantuan perangkat utility, laptop tetap akan panas, namun dengan adanya peringatan Anda dapat mengambil tindakan terbaik untuk salah satunya mematikan (mode turn-off/shutdown, sleep atau hibernate) laptop atau tindakan lain untuk menurunkan suhu laptop.
4. Bersihkan cooling pad (kipas pendingin) dari debu yang menempel
Mengoptimasi cooling pad pada laptop dapat mengatasi masalah laptop yang cepat panas, namun hati-hati dalam membersihkannya, gunakan penyedot vakum mini untuk menarik debu keluar, jangan gunakan alat peniup (atau ditiup) karena debu mungkin akan masuk lebih dalam lagi kedalam berbagai komponen laptop.
5. Perhatikan alas laptop
Laptop dapat menjadi cepat panas apabila digunakan diatas alas yang menyerap kalor seperti kasur, bantal, selimut dan benda lain yang umumnya bertekstur lunak dan empuk, gunakan alas yang solid, keras dan datar seperti buku yang tebal dan besar, papan dada (meja jalan), tripleks dan benda lain yang serupa.
6. Gunakan cooling pad eksternal
Penggunaan perangkat cooling pad eksternal baik yang digunakan sebagai alas laptop (meniupkan angin ke bagian bawah laptop) atau yang digunakan sebagai penutup lubang ventilasi (membantu mengeluarkan hawa panas dari dalam laptop) sangat efektif mengatasi laptop yang cepat panas. Namun, beberapa orang berpendapat penggunaan perangkat ini kurang baik untuk komputer, pertama karena cooling pad eksternal mengambil daya (kurang lebih 5 volts) dari salah satu port USB laptop untuk menyalakan motor (dinamo) pada kipasnya, hal itu disinyalir dapat menyebabkan port USB yang digunakan menjadi kelebihan beban.
7. Periksa apakah ada komponen yang di-overclock
Komponen laptop memang jarang yang mendukung fiur over-clock, namun bukan berarti tidak ada, periksa konfigurasi di BIOS apakah ada komponen yang diatur melebihi clock bawaannya, untuk amannya, terapkan pengaturan bawaan (default configuration) atau recomended configuration pada BIOS.
8. Instal sistem operasi yang “ringan” (perhatikan system requirement)
Beberapa sistem operasi terutama dari keluarga (distro) linux “dipercaya” dan memang sudah ada yang mengujinya, membutuhkan resource yang relatif kecil untuk dapat beroperasi, sebut saja salah satu distro linux favorit Saya, Lubuntu. Lubuntu merupakan “keturunan” dari distro Ubuntu, hanya saja jika Ubuntu secara default menggunakan Desktop Environment GNOME, Lubuntu menggunakan LXDE, nama Lubuntu awalnya diambil dari gabungan “LXDE” dan “Ubuntu”, namun dalam situs resminya developer Lubuntu menyatakan Lubuntu sebagai “Lightweight Ubuntu” (Ubuntu yang ringan). Jika Anda masih ragu menggunakan salah satu distro linux (terbiasa dengan sistem operasi Windows), gunakanlah sistem operasi Windows yang relatif ringan, Windows 7 Starter atau Home Premium misalnya, atau Windows XP SP3 (bila perlu).
9. Instal perangkat lunak yang “ringan” (perhatikan system requirement)
Tidak kalah pentingnya dengan sistem operasi, perangkat lunak berperan sangat besar dalam kinerja laptop, semakin besar resource yang dibutuhkan untuk menjalankan satu perangkat lunak, semakin cepat pula laptop mengalami panas. Perhatikan system requirement sebelum menginstall, pastikan spesifikasi laptop Anda melebihi minimum system requirement dari perangkat lunak yang akan diinstall, misalnya perangkat lunak pengolah video membutuhkan resource memory (RAM) minimum 1GB dan recomended 2GB, maka jangan install jika RAM pada komputer Anda hanya 1GB (pas-pasan). Memang perangkat lunak tersebut dapat beroperasi dengan normal pada laptop dengan RAM 1GB, namun laptop akan bekerja sangat keras untuk dapat mengoperasikannya karena RAM yang ada akan habis dipakai “hanya” untuk menjalankan perangkat lunak tersebut dan tentu saja hal itu akan mengakibatkan suhu laptop naik dengan cepat.
Itulah sedikit penjelasan mengenai Beberapa Cara Mengatasi Laptop Yang Cepat Panas. Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dari artikel di atas.
Comments
Post a Comment